RATUSAN PERSONEL TNI DIKERAHKAN

Rusuh, Warga Komplek Kodam  Demo Bakar Ban

Di Baca : 6939 Kali
Aksi bakar ban warga Kompleks Kodam Tanah Kusir Jakarta sebagai protes mereka atas penggusuran dan pengusiran yang terjadi Rabu (9/5/2018).(Foto Ist)

Jakarta, Detak Indonesia--Kerusuhan terjadi di depan Komplek Kodam Tanah Kusir Jakarta Rabu (9/5/2018).

Warga Komplek Kodam Tanah Kusir ini protes karena penghuni lama yang sudah purnawirawan dan keluarganya diusir paksa dengan menurunkan sejumlah personel TNI. 

Informasi yang dikumpulkan, menjelaskan bahwa peristiwa ini benar bukan hoax, sudah dicek dan recek sama teman yang berkantor di Pondok Indah lalu lintas kendaraan macet dan krodit tak bisa lewat. Warga komplek itu mengamuk dan membakar bandi jalanan masuk ke komplek Kodam Tanah Kusir sebagai bentuk perlawanan dan penolakan penggusuran dan pengusiran paksa. 

Beberapa pengendara yang terjebak macet menganjurkan agar jangan ke arah Pondok Indah dulu karena ada demo di Kostrad, bakar-bakaran. Jalan arteri Pondok Indah krodit tak bisa bergerak, sampai Gancit-Permata Hijau. Kemacetannya berimbas sampai ke Radal.

"Diberitahukan kepada seluruh warga Jakarta pengguna jalan agar menghindari ruas jalan arteri Pondok Indah dan Ciputat Raya/Pondok Pinang (dari arah Lebak Bulus menuju Gancit/Simpruk)," kata warga.

Sehubungan pagi ini terjadi aksi pembakaran/demo massa di depan perumahan Kodam Tanah Kusir ada aksi warga komplek perumahan Kodam menolak adanya eksekusi pengosongan rumah tinggal oleh pihak TNI/Kodam Jaya. Itu karena pensiunan TNI Kodam  dan anak-anaknya tak mau pindah padahal maksudnya rumah itu bisa dipakai buat yang masih aktif. Kalau sudah duduk, lupa berdiri. Sebetulnya mereka itu sudah dikasih kesempatan buat cicil rumah yang disediakan Badan Perumahan AD tapi mungkin karena rumah itu letaknya jauh ada yang ambil ada yang tidak atau karena memang sudah betah disitu. 

"Kalau komplek ya harus pindah kalau masa jabatan habis terkecuali over VB itu kita membeli dari orang yang tinggal sebelumnya dan bukan di bawah kekuasaan Kodam Terkecuali diteruskan oleh anaknya yang TNI AD di Kodam juga. Diturunin semua pasukan
Kasus seperti itu juga banyak terjadi di perumahan kompleks dosen di mana bapaknya sudah meninggal dan juga jadi dosen masih ditempti anak cucunya. Padahal ada aturannya bangunan gak boleh dirubah bentuknya dan dialihkan penggunaannya. Rumah sudah dibongkar jadi kos-kosan sebagai usaha sampingan dosen muda sebelum mereka jadi profesor. Kecuali TNI AU semua selalu ricuh," demikian komentar warga.(*/di) 






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar